Besok tanggal 9 April adalah awal sejarah baru bangsa Indonesia. Seluruh rakyat Indonesia yang memiliki hak pilih dan mecontreng akan bersama-sama menentukan nasib bangsa ini di masa datang.
Namun, sayangnya sekarang ini semakin banyak saja orang yang apatis terhadap pesta demokrasi di negeri ini. Ironis memang, tapi itulah realitanya. Beberapa kalangan lebih memilih untuk istirahat dan menyenangkan diri sendiri ketimbang ikut berpartisipasi dalam pemilu karena merasa hal itu tidak penting bagi dirinya.
Sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi jika semua yang ada tidak seperti ini. Partai begitu banyak, kertas suara yang besar dan ribet, kesiapan pemilu yang terkesan dipaksakan, manipulasi politik disana-sini membuat beberapa orang merasa bahwa semua ini terlalu rumit untuk diselamatkan.
Sepertinya setiap kalangan parpol pusing dengan nasib pribadinya dan seringkali lupa seperti apa sesungguhnya kondisi dan kemampuan bangsa ini, terutama rakyat yang terpinggirkan karena kondisi ekonomi, taraf pendidikan, kesehatan dll. Sehingga mereka tidak peduli akan kesiapan masayarakat dalam menjalani proses demokrasi, yang diutamakan hanyalah mendirikan parpol dan menyampaikan aspirasinya secara independen. Seandainya dari sekian banyak parpol itu mau duduk bersama saling menyatukan visi dan misi untuk bekerjasama, mungkin jumlah parpol yang dipilih tidak perlu sebanyak sekarang ini. Hal ini tentunya akan lebih memudahkan rakyat untuk memilih.
Alangkah indahnya jika pesta demokrasi yang hanya ada setiap lima tahun sekali ini bisa dinikmati dan dilaksanakan dengan senang hati oleh seluruh rakyat Indonesia, maka mungkin nasib bangsa ke depan akan menjadi jauh lebih baik. Pemilu harusnya benar-benar menjadi saat yang begitu didambakan dan dinantikan oleh seluruh rakyat di negeri ini. Bukan sekedar menjadi suatu keharusan semata yang memang sudah ditetapkan harus dilaksanakan lima tahun sekali.
Semoga pemilu di periode yang akan datang akan lebih baik dari sekarang dan semoga pemilu kali ini tidak hanya menjadi kisah pilu bangsa ini yang justru membuat keadaan menjadi semakin kacau.
Namun, sayangnya sekarang ini semakin banyak saja orang yang apatis terhadap pesta demokrasi di negeri ini. Ironis memang, tapi itulah realitanya. Beberapa kalangan lebih memilih untuk istirahat dan menyenangkan diri sendiri ketimbang ikut berpartisipasi dalam pemilu karena merasa hal itu tidak penting bagi dirinya.
Sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi jika semua yang ada tidak seperti ini. Partai begitu banyak, kertas suara yang besar dan ribet, kesiapan pemilu yang terkesan dipaksakan, manipulasi politik disana-sini membuat beberapa orang merasa bahwa semua ini terlalu rumit untuk diselamatkan.
Sepertinya setiap kalangan parpol pusing dengan nasib pribadinya dan seringkali lupa seperti apa sesungguhnya kondisi dan kemampuan bangsa ini, terutama rakyat yang terpinggirkan karena kondisi ekonomi, taraf pendidikan, kesehatan dll. Sehingga mereka tidak peduli akan kesiapan masayarakat dalam menjalani proses demokrasi, yang diutamakan hanyalah mendirikan parpol dan menyampaikan aspirasinya secara independen. Seandainya dari sekian banyak parpol itu mau duduk bersama saling menyatukan visi dan misi untuk bekerjasama, mungkin jumlah parpol yang dipilih tidak perlu sebanyak sekarang ini. Hal ini tentunya akan lebih memudahkan rakyat untuk memilih.
Alangkah indahnya jika pesta demokrasi yang hanya ada setiap lima tahun sekali ini bisa dinikmati dan dilaksanakan dengan senang hati oleh seluruh rakyat Indonesia, maka mungkin nasib bangsa ke depan akan menjadi jauh lebih baik. Pemilu harusnya benar-benar menjadi saat yang begitu didambakan dan dinantikan oleh seluruh rakyat di negeri ini. Bukan sekedar menjadi suatu keharusan semata yang memang sudah ditetapkan harus dilaksanakan lima tahun sekali.
Semoga pemilu di periode yang akan datang akan lebih baik dari sekarang dan semoga pemilu kali ini tidak hanya menjadi kisah pilu bangsa ini yang justru membuat keadaan menjadi semakin kacau.