Pemantauan tekanan intrakranial (TIK) mendeteksi hipertensi intra-kranial. Pemantauan mi diindikasikan untuk kondisi-kondisi berikut: hipertensi intrakranial, tumor, perdarahan, kontusia, edema, dan cedera otak; selain itu juga dilakukan pada anak-anak jika terdapat diagnosis sebagai sindrom Reye, keracunan timah, hidrosefalus, gangguan metabolik dan trauma kepala setelah bedah saraf. Prosedur mi merupakan prosedur invasif, yang memeriukan pembuatan lubang ke dalam ruang subaraknoid untuk memasang pemantau tekanan ke dalam ruang epidural. Salah satu teknik yang dapat dipakai antara lain adalah ventrikulostomi, kran ventrikular, pirau, pencatatan subdural, pencatatan intraparenkimal, dan bolt subaraknoid. Sedasi yang dalam diperlukan untuk memantau anak tersebut
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Kaji status neurologik anak
INTERVENSI KEPERAWATAN
1 Pertahankan berfungsinya alat-alat pemantau TIK.
a. Laporkan adanya variasi yang Iebih dan normal.
(1) TIK Iebih dan 15 mm Hg
(2) Tekanan perfusi serebral (CPP)—lebih dan 50 mm Hg (CPP sama dengan tekanan arterial rata-rata [MAP] minus TIK)
b. Perhatikan hubungan antara peningkatan TIK dan tidur serta frekuensi napas dan denyut apeks.
2. Pantau adanya tanda dan gejala komplikasi.
a. Perdarahan
b. lnfeksi
c. Kebocoran cairan serebrospinal (CSS)
3. Ben penjelasan pada orang tua tentang prosedur pemantauan untuk mengurangi kecemasan.
4. Pantau respons anak terhadap koma barbiturat.
a. Pantau denyut apeks, frekuensi napas, tekanan darah, dan tekanan arterial setiap 15 menit selama fase akut, kemudian setiap jam selama fase pemeliharaan.
b. Pantau haluaran urin setiap jam selama fase akut, kemudian setiap 2 sampai 4 jam selama fase pemeliharaan.
c. Pantau kadar obat serum.
REFERENSI
Feldman Z, Reichenthal E: Intracranial pressure monitoring, J Neurosurg
81(2):329, 1994.
Gambardella C, et al: Intracranial pressure monitoring in children: comparison of external ventricular device with the fiberoptic system, Childs Nerv Syst 9(8):470, 1993.
Levin D, Morriss F: Essentials of pediatric intensive care, St Louis, 1990, Quality Medical Publishing.
Raju T, Vidyasagar D, Papazafiratou C: Intracranial pressure monitoring in the neonatal ICU, Crit Care Med 8(10):575, 1980.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Kaji status neurologik anak
INTERVENSI KEPERAWATAN
1 Pertahankan berfungsinya alat-alat pemantau TIK.
a. Laporkan adanya variasi yang Iebih dan normal.
(1) TIK Iebih dan 15 mm Hg
(2) Tekanan perfusi serebral (CPP)—lebih dan 50 mm Hg (CPP sama dengan tekanan arterial rata-rata [MAP] minus TIK)
b. Perhatikan hubungan antara peningkatan TIK dan tidur serta frekuensi napas dan denyut apeks.
2. Pantau adanya tanda dan gejala komplikasi.
a. Perdarahan
b. lnfeksi
c. Kebocoran cairan serebrospinal (CSS)
3. Ben penjelasan pada orang tua tentang prosedur pemantauan untuk mengurangi kecemasan.
4. Pantau respons anak terhadap koma barbiturat.
a. Pantau denyut apeks, frekuensi napas, tekanan darah, dan tekanan arterial setiap 15 menit selama fase akut, kemudian setiap jam selama fase pemeliharaan.
b. Pantau haluaran urin setiap jam selama fase akut, kemudian setiap 2 sampai 4 jam selama fase pemeliharaan.
c. Pantau kadar obat serum.
REFERENSI
Feldman Z, Reichenthal E: Intracranial pressure monitoring, J Neurosurg
81(2):329, 1994.
Gambardella C, et al: Intracranial pressure monitoring in children: comparison of external ventricular device with the fiberoptic system, Childs Nerv Syst 9(8):470, 1993.
Levin D, Morriss F: Essentials of pediatric intensive care, St Louis, 1990, Quality Medical Publishing.
Raju T, Vidyasagar D, Papazafiratou C: Intracranial pressure monitoring in the neonatal ICU, Crit Care Med 8(10):575, 1980.