Fase remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, ditandai dengan adanya perubahan fisik, kognisi, kepribadian dan sosial. (Mukhtar, dkk, 2001) Perubahan fisik ditandai dengan munculnya masa puber, yaitu: kurang lebih usia 12 tahun terjadi perubahan hormonal dan bentuk tubuh sehingga status seksnya jelas. Perubahan kognisi adalah perubahan proses berpikir dari tahapan berorientasi konkrit menjadi proses berpikir tahapan yang lebih tinggi yaitu: kemampuan mengembangkan secara abstrak (formal operation). Perubahan kepribadian dan sosial adalah kebutuhan melibatkan diri yang lebih besar dengan lingkungannya untuk mendapatkan makna diri dalam proses pencarian identitas dirinya.
Turner dan Helms (dalam Mukhtar, dkk, 2001) menyatakan bahwa masa remaja sebagai suatu masa dimana terjadi perubahan besar yang memberikan suatu tantangan pada individu remaja untuk dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya, dan mampu mengatasi perubahan fisik dan seksual yang sedang dialaminya. Saat itu juga remaja sedang mengalami apa yang dinamakan proses pencarian identitas diri dan berusaha membangun suatu hubungan interaksi yang sifatnya baru.
Namun disaat bersamaan nampaknya remaja dihadapkan pada situasi sulit mengingat seluruh rangkaian perubahan ini berkaitan satu dengan lainnya, dan terjadi pada waktu yang bersamaan.
Turner dan Helms (dalam Mukhtar, dkk, 2001) menyatakan bahwa masa remaja sebagai suatu masa dimana terjadi perubahan besar yang memberikan suatu tantangan pada individu remaja untuk dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya, dan mampu mengatasi perubahan fisik dan seksual yang sedang dialaminya. Saat itu juga remaja sedang mengalami apa yang dinamakan proses pencarian identitas diri dan berusaha membangun suatu hubungan interaksi yang sifatnya baru.
Namun disaat bersamaan nampaknya remaja dihadapkan pada situasi sulit mengingat seluruh rangkaian perubahan ini berkaitan satu dengan lainnya, dan terjadi pada waktu yang bersamaan.
