Jumat, 12 Oktober 2012

"Indahnya Kasihmu Ibu..."

Hari ini saya bertemu dengan seorang wanita muda, dia cantik...sederhana dan terlihat selalu tersenyum. Entah apa yang sedang ia rasakan sebenarnya...tapi bagi saya...hari ini adalah hari keberuntungan saya melihat keindahan kesetiaan seorang istri dan ketulusan kasih sayang seorang Ibu. 

Wanita ini berusia 33 tahun dan mempunyai 3 orang anak. Anak pertamanya kelas 1 SMP yang sedang menempuh pendidikannya di pesantren, anak keduanya kelas 5 SD dan yang terakhir kelas 3 SD. Kami awalnya hanya bicara ringan...tapi kemudian dia bercerita bahwa suaminya telah meninggal sejak anak terakhirnya berusia 5 tahun, itu berarti kurang lebih suaminya telah meninggal sekitar 3 tahun lalu. Tapi dengan wajah berbinar ia bercerita dia belum ingin menikah dengan berkata "Biarlah semua seperti ini....". Saya pun tersenyum dan membenarkan bahwa tak selamanya menikah lagi akan mendatangkan kebahagiaan, terutama bagi anak-anak.
Kemudian ia bercerita bahwa sehari-hari ia menjual baju, pulsa serta bisnis apa saja yang halal dan masih menempati rumah pemberian suaminya. Ia tidak kaya, tidak punya jabatan sebagai wanita karir dan hanya lulusan SMK. Tapi saya salut, dia begitu optimis dengan hidupnya...kehidupannya terlihat bahagia dan ia sangat mensyukurinya. Saya pun bertanya..."Kalau boleh saya tau apa yang membuat ibu enggan menikah lagi?". Ibu inipun menjawab "Saya kuatir sama anak-anak saya, meskipun anak pertama dan kedua saya bilang kalau ibu menikah aja, biar ada yang bantuin cari nafkah.Saya ngga mikir kesana dulu..biar deh kayak gini...alhamdulillah ada aja jalan rejekinya". Subhanallah...ibu ini begitu menyayangi anak-anaknya dan optimis dengan rejeki yang akan Allah berikan.
Saya berpikir ibu ini masih muda...pasti suaminya pun tidak jauh usianya. Akhirnya pembicaraan itupun terus berlanjut dengan akrab. Ia menceritakan bahwa suaminya meninggal mendadak....dan ia tidak mendapat firasat apapun. Tapi setelah suaminya meninggal, ibu ini baru menyadari bahwa beberapa bulan sebelum meninggal...itu adalah salah satu tanda bahwa suaminya akan meninggalkannya selamanya. Sebelum meninggal, suaminya sangat baik dan memanjakannya. Sehingga hal itu membuat ia makin sulit melupakan suaminya hingga sekarang. Wajahnya mulai sedikit berbeda, terlihat menahan rasa kehilangan yang mendalam ketika mengatakan itu. Dalam hati saya, hmm....setia sekali ibu ini. Saya pun  berkata "Ibu hebat bisa seperti sekarang...berjuang sendiri demi anak-anak dan masih tetap setia dengan almahrum suami". Ia pun tersenyum malu dengan mengucap "Alhamdulillah". Kemudian ia mengalihkan pembicaraan untuk menutupi rasa kehilangannya dengan menceritakan betapa gigihnya sang suami waktu akan mengajaknya menikah. Wajahnya kembali berbinar sambil tersipu (ah indahnya romantisme pasangan suami istri ini dulu...). Mereka menikah karena cinta dan sekarang pun sang istri bertahan hidup sendiri tanpa pasangan baru sambil membesarkan dan mengasuh ketiga anaknya...karena CINTA....

Dear pembaca....siapapun yang memiliki pasangan sekarang, apalagi kalau sudah menikah dan mempunyai anak...pasti tidak ingin kehilangan pasangannya. Seperti apapun yang telah dilalui...susah senang pasti silih berganti. Itulah kehidupan...tinggal bagaimana kita berani mengakui apa yang kita rasakan dan menyayangi apa yang kita miliki dengan ketulusan dan tanpa syarat apapun.

Kadang kita seringkali lupa dengan apa yang sedang kita miliki. Kita seringkali tenggelam dalam kesedihan karena rasa kehilangan atau kegagalan di masa lalu dan seringkali sibuk karena impian yang belum tercapai.

Mari kita jaga dan sayangi apa yang kita miliki sekarang ini dengan sebaik mungkin. Kita tak pernah tau sampai kapan waktu kita akan memilikinya....dan sampai kapan kita bisa berbuat sebaik-baiknya. Sehingga mengungkapkan dan senantiasa berbuat baik itu penting...agar orang yang kita sayangi merasa berharga dan bahagia. Dengan selalu merawat dan menjaga kasih sayang....maka insyaAllah kehidupan akan lebih berwarna dan bahagia. Bersyukur pada Ilahi juga sangat membantu....supaya kita senantiasa optimis dan ingat bahwa telah begitu banyak nikmat yang kita miliki sekarang.

Semua bukan hanya tentang bagaimana kita mendapatkan sesuatu tapi yang lebih utama adalah bagaimana kita "memberi". Karena ketulusan cinta dan kasih tidak akan berpikir apa yang sudah kita terima tapi yang utama adalah apa yang bisa kita beri demi kebahagiaan orang yang kita sayangi...

# Everyday with Love...