Selasa, 09 Oktober 2012

Kita dan Perilaku Imitasi Anak


Kita adalah orang tua yang senantiasa dilihat oleh anak-anak. Tapi kita sebagai orang tua juga harus belajar dari mereka...meskipun masih anak-anak. Lihatlah mereka...selalu ingin sama....dan secara tidak sengaja mereka pun menggambarkan perilaku yang hampir sama dengan perilaku kita. Hal ini disebut dengan "perilaku imitasi". 

Sebenarnya perilaku imitasi ini muncul sejak anak-anak lahir hingga akhir hayat mereka. Mari kita renungkan...kita pun orang tua secara sadar maupun tidak juga memiliki perilaku imitasi ini. Jangan malu atau enggan mengakuinya. Karena perilaku imitasi tak selamanya buruk. Justru dari perilaku imitasi inilah anak-anak dan kita semua belajar. Hanya saja...bagaimana kita membatasi perilaku imitasi ini dengan hal-hal yang baik atau positif. Tidak meniru yang jelek...melainkan menauladani kebaikan.

Indahnya jika kita bersama anak-anak melakukan "imitasi" dari hal-hal baik...misalnya, mencontoh perilaku Nabi Muhammad SAW, perilaku istri-istri Nabi, tokoh-tokoh pendidikan, teman, tetangga atau siapa saja yang mampu menjadi contoh figur kebaikan. Bahkan pada saat anak perempuan kita memakai alat kosmetik yang kita gunakanpun....itu adalah salah sat contoh perilaku imitasi yang baik. Artinya, anak perempuan kita suka berpenampilan dengan baik. Kita sebagai ibunya tinggal mengarahkan bagaimana "berdandan" itu untuk usia mereka dan sesuai dengan syariat Islam. Jika kita melihat segala sesuatu dengan baik dan cara yang bijak...maka akan selalu mendatangkan kebaikan.  

Semoga kita selalu bisa berusaha menjadi orangtua yang bijak dan tidak lelah memperbaiki diri...