Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 November 2011

Selasa, 18 Oktober 2011

Kumpulan DOKTRIN Kementrian Desain Republik Indonesia (KDRI)


Bapak, Ibu, Sobat, Pak Guru - Bu Guru.. Silahkan sebarkan video animasi ini ke teman - teman dan anak didik tersayang. Demi Manusia Indonesia yang lebih Berkualitas!!



MONDAY, AUGUST 15, 2011

PERBANYAK MAKAN SAYURAN - DOKTRIN KDRI


Tujuan :
Mengingatkan bahwa terlalu makan banyak daging dan gula bisa bahaya! 

TUESDAY, JUNE 14, 2011


CARI LENTERA JIWAMU! - DOKTRIN KDRI



Tujuan :
Kerja dan meniti karier lebih indah ketika sesuai yang diminati, bukan karena terpaksa atau ikut-ikutan !

FRIDAY, MAY 27, 2011


JANGAN HANYA MALU! - DOKTRIN KDRI (JOWO VERSION)


Tujuan :
Ngajak arek - arek gak gampang mewek!

FRIDAY, MAY 20, 2011


RANGKUL KERAGAMAN - DOKTRIN KDRI


Tujuan :
Mengajak untuk melihat perbedaan itu sebuah anugerah bukan untuk dipaksakan sama rata, harusnyakan bukan dijadiin SATU tapi BERSATU!

MONDAY, MAY 16, 2011


JANGAN HANYA MALU! - DOKTRIN KDRI



Tujuan :
Mengajak generasi muda Indonesia jangan jadi lembek!

30 X MENGUNYAH! - DOKTRIN KDRI


Tujuan :
Membuat rakyat sadar bahwa makan cepat - cepat itu berbahaya.


Bapak, Ibu, Sobat, Pak Guru - Bu Guru.. Silahkan sebarkan video animasi ini ke teman - teman dan anak didik tersayang. Demi Manusia Indonesia yang lebih Berkualitas!!

Kamis, 13 Oktober 2011

Belajar Bahasa Jepang: Bagian Akhir, Percakapan

Akhirnya ini adalah bagian terakhir dari "Belajar Bahasa Jepang". Bagian ini adalah bagian di mana anda bisa mengunduh/men-download file .pdf dan .mp3 yang akan membantu anda mempelajari cara mengucapkan perkataan dalam bahasa sambil mendengarkan dialog percakapan. File tersebut dapat di unduh secara gratis di situs NHK WORLD Bahasa Indonesia. Namun anda juga dapat mengunduh nya di blog ini.


Teks PDF dari Seluruh 50 Pelajaran
 Audio (MP3) dari pelajaran-pelajaran yang ada

  • Pelajaran 6 - Saya akan ke kantor setelah dari bank. MP3 (4.6MB)
  • Pelajaran 7 - Saya ingin membuka rekening. MP3 (4.6MB)
  • Pelajaran 8 - Saya harus bagaimana ya? MP3 (4.6MB)
  • Pelajaran 9 - Apa Ibu Yamada ada? MP3 (4.6MB)
  • Pelajaran 10 - Terima kasih banyak atas dukungan Anda selama ini. MP3 (4.6MB)
  • Pelajaran 16 - Saya suka seseorang yang pandai memasak. MP3 (4.6MB)
  • Pelajaran 17 - Saya ingin mencari komputer. MP3 (4.6MB)
  • Pelajaran 18 - Bagaimana caranya pergi ke Akihabara? MP3 (4.6MB)
  • Pelajaran 19 - Kami baru saja sampai. MP3 (4.6MB)
  • Pelajaran 20 - Selamat datang! MP3 (4.6MB)
  • Pelajaran 21 - Mana yang Anda rekomendasikan? MP3 (4.6MB)
  • Pelajaran 22 - Maukah Anda membawanya pulang sendiri? MP3 (4.6MB)
  • Pelajaran 23 - Makan Siang Sudah Termasuk Kopi atau Teh MP3 (4.6MB)
  • Pelajaran 24 - Masih Mengepul dan Lezat MP3 (4.6MB)
  • Pelajaran 25 - Saya Dapat ini di Depan Stasiun MP3 (4.6MB)

Belajar Bahasa Jepang: Bagian 7, Cara Konyol Belajar Bahasa Jepang

Bagian ke-7 ini dari "Belajar Bahasa Jepang" ini adalah bagian yang paling konyol dari pelajaran bahasa Jepang. Karena bagian ini dikemas denga cara yang  konyol agar dapat mudah diingat oleh pembaca. Artikel ini masih disalin dari simber yang sama, yaitu Wikibooks, dengan Judul Cara Konyol Belajar Bahasa Jepang. Tak usah panjang lebar, langsung saja kita lanjutkan pelajarannya.

1.  Pendahuluan

"hajime(はじめ)" = untuk memulai sesuatu
Contoh:
  • Hajimemashite(はじめまして) = perkenalkan, ...
  • Hajimemashou(はじめましょう) = mari kita mulai ...
  • Hajimete(はじめて) = baru pertama kali melakukan sesuatu
Cara konyol untuk mengingat:

  • Untuk memulai sesuatu, selalu ingat sama "wak haji".
  • Untuk memulai sesuatu yang baru, para artis biasanya "naik haji" dulu :)
  • Untuk memulai sesuatu pekerjaan, harus sarapan dulu, misalnya makan indomie, popmie dll. nah biasanya kalau mau makan khan, sikat bleh, atau hajar bleh, nah ambil yang hajar bleh, hajar IndoMiE (dasar anak kost-kostan). :D
  • Tambahkan cara konyol lainnya di sini
Cara nggak lucu untuk mengingat:
  • Ketika karateka / pejudo akan mulai bertarung, sang wasit meneriakkan : "hajime!"
  • inget2 aja kalo lagi bersin "ha...ha..hajime.."

 

2.  Berkenalan (Pertemuan di Biro Jodoh)

Hafalkan dialog di bawah ini.
Prolog
  • Uwa Teshi dan Mama Sitie sedang menunggu kedatangan Haji Memet di biro jodoh “(Oooh, Ayo...) Gajah Emas”.

Dalam cerita ini, Anda memerankan lakon sebagai Uwa Teshi.

(Cara lucu untuk mengingat: Bayangkan Anda berdandan seperti Teshi (geli ngebayanginnya... hiii... ). Teshi adalah salah seorang lakon dalam grup lawak Srimulat. Teshi terkenal jahil, selalu berdandan norak dan suka genit mencolak-colek bintang tamu cewek yang cantik. Seluruh jari tangan Teshi memakai cincin emas segede gajah).

Biro jodoh “(Oooh, Ayo...) Gajah Emas” hanya buka praktek di waktu pagi. Siang harinya, biro jodoh ini berubah nama menjadi (namanya terlalu panjang, jangan dihafalkan) “Oooh, Yuuuk, Cape Deeeh, Gajah Pengen Duduk, Secara, Udah Berdiri Seharian, Gitu Loh”.

(Cara lucu mengingat: Ketika Anda memasuki gerbang dunia drama ini, pintu masuk biro jodoh ini persis seperti selangkangan gajah terbuat dari emas, mengkilap kinclong-kinclong! Biar lebih lucu, bayangkan sang gajah menghadap ke belakang, sehingga Anda masuk dari bawah pantat si gajah emas, dan untuk membuka pintunya harus mengucapkan mantra: Oooh, Ayo..., Gajah Emas... hihihihi..., sambil memelintir ekor sang gajah (terserah mo ekor yang mana :p) biar pintu gerbangnya terbuka)

Di biro jodoh ini, Anda diharuskan untuk mengenalkan Mama Sitie (yang sudah janda) kepada Haji Memet (yang sudah duda).

(Cara lucu untuk mengingat: Mama Sitie adalah Siti Nurhaliza yang sedang hamil. Dus, dipanggil Mama Sitie. Penting untuk diingat: Rambut Mama Sitie dikucir. Haji Memet adalah seorang raja minyak. Dandanannya selalu monoton: berjenggot, berpeci putih, bersorban dan kemana-mana selalu membawa tasbih).
Dialog
Nah, karena Haji Memet sudah sampai di pintu gerbang biro jodoh, hafalkan dialog di bawah ini:

Bahasa Jepangnya:
    • (H)aji: Ohayo gozaimasu.
(ingat mantra untuk membuka pintu? “Oooh, Ayo, Gajah Emas”...).
    • (T)eshi & (S)itie : Ohayo gozaimasu.
(membalas salam)
    • (T)eshi: Hajimemashite, watashi wa Uwa Teshi desu. Douzo.
(biar sopan, sambil nyerahin doz kado sebagai hadiah).
    • (H)aji: Hajimemashite, watashi wa Haji Memet desu. Douzo yoroshiku
(sambil membuka doz kado Uwa Teshi menggunakan gaya jurus siku, dengan menyodokkan sikutnya ke muka Haji Memet, ciaaaattt!!!).
    • (T)eshi: Memet-san, kochira wa Mama Sitie-san desu.
(sambil menjambak kuncir rambut Mama Sitie).
    • (S)itie: Hajimemashite, watashi wa Mama Sitie desu.
Douzo yoroshiku onengaishimasu. (sambil merebut doz kado di tangan Haji Memet, juga dengan jurus siku, dan melemparkannya ke Si Oneng Ae yang sedang dirayu Si Mas dari Jawa...).
Arti Bahasa Indonesianya:
    • (H)aji: Selamat pagi.
    • (T)eshi & (S)itie : Selamat pagi (juga).
    • (T)eshi: Perkenalkan, saya adalah Uwa Teshi gitu loh. Silahkan (sopan).
    • (H)aji: Perkenalkan, saya adalah Haji Memet gitu deh. Silahkan juga (lebih sopan).
    • (T)eshi: Tuan Memet, yang ini adalah Nona Mama Sitie gitu loh.
    • (S)itie: Perkenalkan, saya adalah Mama Sitie gitu deh. Silahkan juga (paling sopan).

Setelah perkenalan itu, Haji Memet langsung ngebet ingin melamar Mama Sitie yang cantik (tapi hamil). Karena Haji Memet kaya raya, akhirnya Mama Sitie pun menerima lamarannya, dan mereka pun menikah saat itu juga.

Demikianlah asal-usul perkenalan singkat mereka. Tak heran setiap kali orang Jepang berkenalan, mereka tidak lupa untuk selalu menyebut pendahulu mereka, Mama Sitie yang sekarang sudah bergelar Haji: Haji Mama Siti (dibaca: hajimemashite).

selamat pagi, (sang istri bangtidur, nguap lebar: “Oooah”, trus ada yang ngajakin ehm-ehm, jawabannya: “Oooh, Ayo...”)un tidur, nguap lebar: “Oooah”, trus mo ngajakin ehm-ehm sama “gajah Si (e)Mas”, jawabannya: “Oooh, Ayo..., Gajah Emas, yes! yes! yes! cihuii...”)
  • hajimemashite atau hajimema* ohayo gozaimasu = (lebih sopan)* ==== Kosa kata yang akan dihafalkan ===='ohayou = selamat pagi
(sang istri bangun shite? = perkenalkan atau bagaimana kabarmu?(ingat hajimemashite tidak butuh ka) (ingat Haji Mama Sitie)
  • watashi = aku
(bayangin kamu jadi Uwa Teshi, geli, hiii, jijay bajay...)
  • douzo = silahkan atau Inggrisnya "Nice to meet you."
(ingat menyerahkan satu doz kado)
  • douzo yoroshiku = silahkan atau Inggrisnya "Nice to meet you."
(lebih sopan, ingat menyerahkan doz kado menggunakan jurus siku)
  • douzo yoroshiku onengaishimasu = silahkan atau Inggrisnya "Nice to meet you."
(lebih sopan lagi, ingat menyerahkan doz kado menggunakan jurus siku, dan melemparkannya ke Si Oneng Ae yang sedang dirayu Si Mas dari Jawa)
  • wa = adalah
  • desu = (gitu) deh / (gitu) loh
  • kore atau kono= ini
(ingat, sambil menunjuk ke koreng bopeng di pipi Mama Sitie)
  • kochira = yang ini
(ingat waktu Uwa Teshi menjambak kuncir rambut Mama Sitie? Sambil menunjuk ke kuncir rambut, dia bilang kochira)

Tata bahasa baru

  • [____] wa [____] desu = [____] adalah [____] gitu loh / gitu deh
Contoh:
  • [_Watashi_] wa [_Memet_] desu = [_Saya_] adalah [_Memet_] gitu loh
  • [_Kochira_] wa [_Teshi_] desu = [_Yang ini_] adalah [_Teshi_] gitu deh

  • [____] san atau [____] sama= tuan [____]
Gunanya:
  • Untuk menunjukkan penghormatan terhadap seseorang
Contoh:
  • [_Memet_] san = Tuan [_Memet_]
  • [_Teshi_] sama = Oom/Tante [_Teshi_]
  • [_Siti_] san = Nyonya [_Siti_]

Pertunjukan Dimulai

Pelaku Utama
  • T: Uwa Teshi (dibaca: WaTashi),
  • H: Haji Memet (dibaca: HajiMe), dan
  • M: Mama Sitie (dibaca: MaSte, maksa bhanggeeettttt!).
    • Penting! Mama Sitie rambutnya dikucir (dibaca: kochira)
Peran Pembantu
  • SO: Si Oneng Ae Si Mas (dibaca: Oneng’ae Si Mas, Si Oneng sedang dirayu sama Si Mas dari Jawa)
  • SM: Si Mas (dibaca: Si Mas, Mas dari Jawa yang sedang merayu Si Oneng)
Lokasi Shooting
  • Biro Jodoh: “(Oooh, Ayo...) Gajah Emas” (dibaca: Oooh,ayo,goza,imasu).
  • Buat yang piktor, Biro Jodoh ini juga merupakan lambang kejantanan (Si Gajah Emas, "gajah"nya Si Mas Jawa) :)
Alat Bantu (Alat Peraga)
  • Doz kadO (dibaca: DoozO)
Keahlian
  • Jurus Siku (dibaca: Yoroshiku)
  • Membuka Doz kadO dengan Jurus Siku (dibaca: DoozO yoroshiku)
  • maka enak(dibaca: oishidesu)
Keahlian Tambahan
  • Membuka Doz kadO dengan Jurus Siku dan dilempar ke Si Oneng Ae yang sedang dirayu Si Mas dari Jawa... (dibaca: DoozO yoroshiku onengaeshimasu).
  • korekaramo gambarimasu

3.  Ungkapan-Ungkapan di Dalam Kelas

NOTE: belum ada cara konyol untuk menghafalkannya, akan dibuatkan segera :)
  • hajimemashou = mari kita mulai
(ingat pak haji memet manggil si mas baso)
  • owarimashou = mari kita akhiri
(inget burung kaswari makan baso)
  • yasumimashou = mari kita beristirahat
(inget saya suka minder kalo makan baso)
  • [___] kudasai = tolong [___] dong...
Contoh:
  • mit
=== Koleksi Kalimat Gombal ===
Catatan: Sub bab ini belum lucu, tapi sudah mudah diingat. Tolong kalau ada waktu dibuat sekonyol mungkin ya... .
Berikut ini mungkin dapat berguna buat yang mau belajar bahasa jepang lewat ngegombal. Biasanya belajar akan lebih mudah jika tujuannya jelas. (Saat ini hanya ada versi cowo. Buat yang cewe, kalimat-kalimat berikut ini dapat berguna untuk mengetahui cowo gombal).
Biasanya ngapain?
Itsumo nani shiten no?

Kamu Cute banget deh cantik de.
Kimi tte hontou ni kawaii ni kirei dayo

Sifat kamu menyenangkan
kimi no seikaku suki dayo

Kamu menarik.
Kimi tte miryo kuteki dane

Aku pengen/seneng ngomong sama kamu
kimi to motto hanashitai

Aku suka rambut kamu
kimi no heiru ga suki

Pakaian mu trendy/bagus deh
fuku no sensu ga ii na

Udah punya pacar/pasangan belom?
Tsukiatteru hito iru?

Kamu pasti udah punya pasangan
kareshi ippai irun darou

Kamu populer sih
Moteru darou

Aku selalu kepikiran kamu
kimi no koto ichinichi ju kangaeteru yo

Aku ngga bisa berhenti mikirin kamu
kimi no koto bakkari kangaeteta

ntar Malam ngapain yuk
Kon ya nani shitai?

Kencan (ama gue) yuk
Boku to dekakenai

Semoga berguna


Disalin dari Wikibooks, berbahasa Indonesia, dengan Judul Cara Konyol Belajar Bahasa Jepang

Belajar Bahasa Jepang: Bagian 6, Pelajaran 2

Kita telah sampai di Bagian ke-6 dari "Belajar Bahasa Jepang". Ini adalah Pelajaran ke-2 yang ditulis oleh Sensei Atsuko San di Wikibooks. Masih dengan gaya menjelaskannya yang ringan dan mudah dicerna disertai dengan contoh-contoh percakapan sehari-hari yang biasa digunakan di Jepang.

Bagian ini akan membahas tentang menanyakan keadaan, memperkenalkan diri, mengajukan pertanyaan, dan lain-lain. Cara belajarnya mudah kok. Jadi, silahkan mempelajari. Langsung saja, ayo kita mulai.

1.  Sapaan 

T: konnichiwa = Selamat sore
J: konnichiwa = Selamat sore (juga)
Cara lucu untuk mengingat:

  • ingat aja sandal merek "konnichiwa" atau konnchi uwa (kunci uwak mane..?)
kalo makelar: (komisi nya wak)

2.  Menanyakan keadaan

T: O genki desu ka = Bagaimana keadaan Anda? Sehat?
J: Okage samade = Alhamdulillah (saya sehat) /genki desu «saya baik»
  • orang yg suka samede (semedi) badannya sehat
J: Chotto guai ga warui desu = Aduh, kurang sehat nih
J: Amari genki dewa arimasen = Tidak begitu sehat nih (agak formal, pake dewa)
J: Amari genki ja arimasen = Tidak begitu sehat nih (nggak formal, pake ja)
J: genki ja nai desu = Ngga sehat nih (nggak formal, pake ja nai)
T: Daijobu desu ka? = Lo baek-baek aja?/ Are you OK?
J: Hai, Daijobu desu = Ya, baek-baek aja / OK
J: iiE, Daijobu ja nai = Engga, ngga baek-baek aja / not ok
genki = sehat
Cara lucu untuk mengingat:
  • anggota genk badannya pasti sehat-sehat karena baru saja ketabraak mobil,mobilnya aja hancur berkeping-keping bagaimana dia,pasti sehat ha...ha...ha...:)
amari = tidak begitu?(orang jawa bilang mari=sembuh jadi amari=tidak sembuh/tidak sehat)
T: Mokarimakka? = Bisnis gimana?(bagaimana nyari duit?),frase ini dari Kansai/Osaka )
J: Bochi-bochi denna (Yah sedang OK lah/ baru akan mulai baik)
Cara lucu mengingat:
  • Mokka loe Makan, ada duit kaga?

Bentuk Negatif

____ dewa arimasen (untuk formal)
____ ja arimasen (yang nggak formal)
____ ja nai (lebih nggak formal, menyatakan "Engga")
Contoh:
nihon jin ja arimasen = bukan orang jepang deh, (kalo diurut kata per kata: jepang orang bukan deh)Cara mengingatnya : orang NIHON dibilang anJINg aJA, tapi si ARI MAlah SENang
genki ja arimasen = tidak sehat deh, (kalo diurut kata per kata: sehat tidak deh)Cara mengingatnya : GENg Kamu aJA selalu bersama, masA RI kamu MAlah SENdirian

3.  Mingguan

___ shuu = ___ minggu dsadasdasdasdasdasdasdasdasdasdasdasdadas
  • senshuu = minggu yang lalu
  • konshuu = minggu ini
  • raishuu = minggu depan
  • saraishuu = dua minggu lagi
eki:stasiun kereta api

4.  Memperkenalkan diri

jikushoo kai = perkenalan pertama
Hajimemashite, watashi wa Abd Shomad desu, Fujitsu no shaain desu, dozo yoroshiku onengaishimasu.
Perkenalkan, saya adalah Abd Shomad dong, Fujitsu punya karyawan dong, monggo dipersilahkan.

5.  Memperkenalkan orang lain

Gooshokai=memperkenalkan
  • kochira wa = ini adalah
  • sochira wa = itu adalah
  • achira wa = itu (jauh) adalah
Contoh:
  • kochira wa Abd Shomad-san desu = ini adalah Abd Shomad deh
  • sochira wa Ian-san desu = yang itu adalah Ian deh
  • achira wa Eriza-san desu = yang (jauh) itu adalah Eriza deh
Catatan: Untuk menyebutkan nama orang lain(yang bukan anak ingusan) biasanya ditambahkan "san". Tetapi tidak dengan nama sendiri.

6.  Kepemilikan

Untuk menyatakan kepemilikan, gunakan no setelah kata benda.
Contoh:
  • Fujitsu no ___ = Fujitsu punya, Fujitsu no shaain desu = Fujitsu punya karyawan dong (karyawannya Fujitsu)
  • RSCM no ___ = RSCM punya, RSCM no ishaa desu = RSCM punya dokter dong (dokternya RSCM)
  • Lippo ginko no ___ = Bank Lippo punya, Lippo ginko no shachoo desu = Lippo bank punya direktur dong (direkturnya Lippo Bank)
Cara nggak lucu untuk mengingat:
  • Aji no moto = Aji punya moto
Aji = rasa Moto = asal (asli) AjiNoMoto = asalnya rasa, rasanya asli (enak deh :)
  • dengan logat betawi: no.. punye die no

7.  Mengajukan pertanyaan

T: Sumimasen, anata wa Fuji Film no shaain desu ka? = permisi, Apakah Anda karyawan Fuji Film? (kalau diartikan kata per kata: permisi, Anda adalah Fuji Film punya karyawan dong kan?

Jawaban

Jawaban positif (yang membenarkan)
J: So desu = ya, begitulah
Jawaban negatif (mem-bukan-kan)
J: So ja arimasen = bukan, bukan begitu
Contoh lain:
  • Jawa jin ja arimasen = bukan orang Jawa
  • Bataku jin ja arimasen = bukan orang Batak
Jawaban yang lengkap
J: Iie, watashi wa Fuji Film no shaain ja arimasen, watashi wa Fujitsu no shaain desu = Bukan, saya bukan karyawan Fuji Film, Saya adalah karyawan Fujitsu.

8.  Pekerjaan

Untuk menyatakan pekerjaan, tinggal ditambahkan di belakangnya dengan "___in"
Contoh:
  • ginko = bank, ginko-in = pegawai bank
  • taishikan = kedutaan, taishikan-in = pegawai kedutaan
  • kaishaa = perusahaan, shaa-in (tanpa kai di depannya) = pegawai perusahaan
Cara ingat gampang: untuk pekerjaan tambahin aja.


disalin dari Wikibooks, berbahasa Indonesia, dengan Judul Cara Konyol Belajar Bahasa Jepang

Selasa, 11 Oktober 2011

Belajar Bahasa Jepang: Bagian 3, Huruf Hiragana

Ini adalah bagian ke tiga dari "Belajar Bahasa Jepang". Kali ini kita akan membahas tentang huruf Hiragana. Hiragana (ひらがな、平仮名) adalah suatu cara penulisan bahasa Jepang dan mewakili sebutan sukukata. Pada masa silam, ia juga dikenali sebagai onna de (女手) atau 'tulisan wanita' karena biasa digunakan oleh kaum wanita. Kaum lelaki pada masa itu menulis menggunakan tulisan Kanji dan Katakana. Hiragana mula digunakan secara luas pada abad ke-10 Masehi. Seluruh huruf hiragana melambangkan semua suara yang muncul di bahasa Jepang. Jadi, sebetulnya bisa saja bahasa Jepang ditulis hanya dengan hiragana. Namun, karena spasi tidak digunakan di bahasa Jepang, menggunakan hiragana saja akan menghasilkan kalimat yang susah dibaca.

Huruf Hiragana terbentuk dari garis-garis dan coretan-coretan yang melengkung (kyokusenteki). Huruf Hiragana yang digunakan sekarang adalah bentuk huruf  yang dipilih dari soogana yang ditetapkan berdasarkan Petunjuk Departemen Pendidikan Jepang tahun 1900.

Sampai sekarang belum ada pendapat yang pasti mengenai pencipta huruf Hiragana. Hal ini dijelaskan oleh Sada Chiaki dalam bukunya Atarashii Kokugogaku bahwa ada pendapat yang menjelaskan pembuat huruf Hiragana adalah Kooboo Daishi. Tetapi pendapat ini tidak beralasan karena huruf Hiragana tidak dapat dibuat oleh satu orang dalam satu kurun tertentu.

Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata bahasa Jepang asli atau menggantikan tulisan Kanji, menulis partikel dan kata bantu kata kerja. Untuk tahap awal dalam mempelajari bahasa Jepang, hafalkanlah huruf Hiragana berikut:
 
Ketentuan Menulis Hiragana

Dalam menulis hiragana, terdapat tiga aturan utama, yakni:
  1. Pertama-tama, susun huruf untuk membentuk kata yang diinginkan(sudah jelas)
  2. Konsonan tebal diwakili oleh huruf ‘tsu’ kecilContoh:
      はっきり = (ha)(tsu)(ki)(ri)= hakkiri
  3. Vokal panjang ditulis dengan menambahkan huruf terkaitContoh:
      おかさん = (o)(ka)(a)(sa)(n)= okaa-san

Kapan Memakai Hiragana?

Sebagaimana sudah disebut sebelumnya, terdapat tiga jenis pemakaian huruf hiragana dalam bahasa Jepang. Sekarang kita akan lihat bagaimana huruf-huruf tersebut dipakai.

(a) Sebagai Okurigana

Okurigana bisa dibilang sebagai imbuhan/tambahan yang melekat pada dalam sebuah kata bahasa Jepang. Kata yang ditempeli oleh okurigana adalah pokok perhatian — kata ini biasanya ditulis dengan huruf kanji.
Misalnya contoh berikut:
[JAP] 愛する
[JAP] aisuru
[ENG] “to love”
Pada contoh di atas, kanji untuk “ai” (愛 ; “love”) diikuti oleh hiragana “suru” (する ; “to do”). Di sini “suru” berperan sebagai imbuhan pembentuk kata kerja, sehingga hasil akhirnya adalah “aisuru” = “to love”.
Maka, okurigana-nya adalah する (”suru”). :D
Contoh yang lain…
[JAP] 白
[JAP] shiroi
[ENG] “white” (adj.)”, “white-colored”
Di awal mula hanya terdapat kanji 白 (”shiro”), yang berarti “warna putih” (noun). Meskipun demikian, hiragana “i” menjadi imbuhan pembentuk kata sifat — sehingga hasil akhirnya adalah “shiroi” = “berwarna putih”.

Dengan demikian, okurigana bisa dibilang sebagai imbuhan pembentuk kelas kata di bahasa Jepang. Mulai dari kata kerja, kata sifat, hingga tenses, semuanya diindikasikan oleh okurigana yang dipakai.

(b) Sebagai Furigana

Furigana adalah petunjuk bagaimana cara membaca suatu kanji. Pada umumnya, sebuah kanji (atau banyak kanji) memiliki lebih dari satu cara pembacaan.
Misalnya kanji berikut:
古谷
Ini adalah nama keluarga. Bisa dibaca sebagai: Furuya, Furutani, atau Kotani
(mengenai kenapa ini bisa terjadi, kapan-kapan akan saya bahas di tulisan tersendiri tentang Kanji)
Lalu, bagaimana dong? Kalau misalnya saya jadi guru, dan harus mengabsen murid, tentunya saya tak bisa ambil resiko salah sebut. :? (masa “Furuya” jadi “Furutani” ?)
Nah, untuk menyelesaikan masalah ini, dibuatlah sistem penulisan furigana. Nama dengan kanji ditulis dengan ukuran normal — sedangkan hiragana ditulis berukuran kecil sebagai pembantu.
furigana1.jpg
Ternyata kanji tersebut dibaca “Furuya”, bukannya “Furutani” atau “Kotani”
Meskipun demikian, terdapat juga penggunaan furigana yang bukan untuk nama. Biasanya teknik ini dipakai di buku pelajaran bahasa Jepang, komik-komik (manga), atau panduan wisata.
Contoh:
furigana2.jpg
Furigana di atas menjelaskan bahwa kalimat tersebut berbunyi: “nihongo ga suki”
(= saya suka bahasa Jepang)

(c) Menuliskan partikel dan honorific

Semua partikel dalam bahasa Jepang ditulis menggunakan hiragana. Di sisi lain, terdapat juga beberapa honorific (sebutan perorangan) yang ditulis menggunakan hiragana, misalnya -kun, -san, -chan, dan -tan.
Meskipun demikian honorific yang lebih formal umumnya ditulis dengan menggunakan kanji — bukan hiragana. Misalnya -dono (殿), -sama (様), dan -sensei (先生).
Aturan Penulisan
Dalam menuliskan kata dalam huruf hiragana harus mengikuti aturan penulisan baku yang sudah ditetapkan. Perhatikan pada gambar di atas terdapat angka yang menunjukkan urutan goresan yang harus diikuti untuk mendapatkan bentuk huruf yang tepat. Untuk mempermudah pemahaman anda, anda bisa menyaksikan video-video berikut tentang bagaimana cara menuliskan huruf hiragana:
 













Sumber :

Belajar Bahasa Jepang: Bagian 1, Pengenalan

Kali ini saya akan membahas tentang Bahasa Jepang, sekaligus "Belajar Bahasa Jepang". Bagi kalian yang menyukai segala sesuatu tentang Jepang, tentu rasanya belum pas kalau belum belajar Bahasa Jepang. Baiklah, kita langsung saja, di mulai dari apa sebenarnya bahasa Jepang itu sendiri.

Bahasa Jepang
      Bahasa Jepang Tentang suara ini dengarkan (bantuan info) (日本語; romaji: Nihongo) merupakan bahasa resmi di Jepang dan jumlah penutur 127 juta jiwa. Bahasa Jepang juga digunakan oleh sejumlah penduduk negara yang pernah ditaklukkannya seperti Korea dan Republik Cina. Ia juga dapat didengarkan di Amerika Serikat (California dan Hawaii) dan Brasil akibat emigrasi orang Jepang ke sana. Namun keturunan mereka yang disebut nisei (二世, generasi kedua), tidak lagi fasih dalam bahasa tersebut.
Bahasa Jepang terbagi kepada dua bentuk yaitu Hyoujungo (標準語), pertuturan standar, dan Kyoutsugo (共通語), pertuturan umum. Hyoujungo adalah bentuk yang diajarkan di sekolah dan digunakan di televisi dan segala perhubungan resmi.

Lafal Vokal
Bahasa Jepang mempunyai 5 huruf vokal yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, dan /o/.
Lafal vokal bahasa Jepang mirip bahasa Melayu. Contohnya:



  • /a/ seperti "bapa"
  • /i/ seperti "ibu"
  • /u/ seperti "urut"
  • /e/ seperti "esok"
  • /o/ seperti "obor"
Tulisan Bahasa Jepang
      Tulisan bahasa Jepang berasal dari tulisan bahasa China (漢字/kanji) yang diperkenalkan pada abad keempat Masehi. Sebelum ini, orang Jepang tidak mempunyai sistem penulisan sendiri.
Tulisan Jepang terbagi kepada tiga:
      Kedua aksara terakhir ini biasa disebut kana dan keduanya terpengaruhi fonetik bahasa Sansekerta. Hal ini masih bisa dilihat dalam urutan aksara Kana. Selain itu, ada pula sistem alihaksara yang disebut romaji.
Bahasa Jepang yang kita kenal sekarang ini, ditulis dengan menggunakan kombinasi aksara Kanji, Hiragana, dan Katakana. Kanji dipakai untuk menyatakan arti dasar dari kata (baik berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata sandang). Hiragana ditulis sesudah kanji untuk mengubah arti dasar dari kata tersebut, dan menyesuaikannya dengan peraturan tata bahasa Jepang.
Kana
      Aksara Hiragana dan Katakana (kana) memiliki urutan seperti dibawah ini, memiliki 46 set huruf masing-masing. Keduanya (Hiragana dan Katakana) tidak memiliki arti apapun, seperti abjad dalam Bahasa Indonesia, hanya melambangkan suatu bunyi tertentu, meskipun ada juga kata-kata dalam bahasa Jepang yang terdiri dari satu 'suku kata', seperti me (mata), ki (pohon), ni (dua), dsb. Abjad ini diajarkan pada tingkat pra-sekolah (TK) di Jepang.
Kanji
      Banyak sekali kanji yang diadaptasi dari Tiongkok, sehingga menimbulkan banyak kesulitan dalam membacanya. Dai Kanji Jiten adalah kamus kanji terbesar yang pernah dibuat, dan berisi 30.000 kanji. Kebanyakan kanji sudah punah, hanya terdapat pada kamus, dan sangat terbatas pemakaiannya, seperti pada penulisan suatu nama orang.
      Oleh karena itu Pemerintah Jepang membuat suatu peraturan baru mengenai jumlah aksara kanji dalam Joyō Kanji atau kanji sehari-hari yang dibatasi penggunaannya sampai 1945 huruf saja. Aksara kanji melambangkan suatu arti tertentu. Suatu Kanji dapat dibaca secara dua bacaan, yaitu Onyōmi (adaptasi dari cara baca China) dan Kunyōmi (cara baca asli Jepang). Satu kanji bisa memiliki beberapa bacaan Onyomi dan Kunyomi.

Tanda Baca
      Dalam kalimat bahasa Jepang tidak ada spasi yang memisahkan antara kata dan tidak ada spasi yang memisahkan antara kalimat. Walaupun bukan merupakan tanda baca yang baku, kadang-kadang juga dijumpai penggunaan tanda tanya dan tanda seru di akhir kalimat.
Tanda baca yang dikenal dalam bahasa Jepang:

  • 。(句点/kuten) Fungsinya serupa dengan tanda baca titik yakni untuk mengakhiri kalimat.
  • 、(読点/toten) Fungsinya hampir serupa dengan tanda baca koma yakni untuk memisahkan bagian-bagian yang penting dalam kalimat agar lebih mudah dibaca
Angka dan Sistem Perhitungan
      Bangsa Jepang pada zaman dahulu (dan dalam jumlah yang cukup terbatas pada zaman sekarang) menggunakan angka-angka Tionghoa, yang lalu dibawa ke Korea dan sampai ke Jepang. Berikut ini adalah daftar angka-angka Jepang.


Satu

Dua

Tiga

Empat

Lima

Enam

Tujuh

Delapan

Sembilan

Sepuluh
      Setelah Kekaisaran Jepang mulai dipengaruhi oleh Eropa, angka-angka Arab mulai digunakan secara besar-besaran, dan hampir mengganti sepenuhnya kegunaan angka Tionghoa ini.
     Dalam penggunaannya di Bahasa Jepang, dan untungnya juga agak mirip di bahasa Indonesia, angka-angka ini tidak bisa digunakan seperti itu saja untuk menyatakan sebuah jumlah dari sebuah barang, waktu dan sebagainya. Pertama-tama jenis barangnya harus dipertimbangkan, lalu ukurannya, dan akhirnya jumlahnya. Cara berhitung untuk waktu dan tanggal pun berbeda-beda, maka satu hal yang harus dilakukan adalah menghafalkan cara angka-angka ini bergabung dengan satuannya.

Cara Menghitung Barang

  • Barang secara umum 

    Untuk mengucapkan 1 buah yaitu ひとつ(hitotsu) dan seterusnya menambahkan huruf tsu (つ)


  • Barang Panjang 

    Untuk mengucapkan 1 buah barang panjang (meteran) misal いっぽん(ippon). Biasa dipakai untuk menghitung jumlah pensil, botol, pohon.


  • Barang Tipis 

    Hanya perlu angka biasa ditambahi satuan まい(mai) sebagai akhiran, Misal:1 lembar いちまい(ichimai) ,dst . Bisa digunakan untuk menghitung jumlah kertas, baju, perangko, dan benda tipis lainnya.


  • Barang Besar 

    Hanya perlu angka biasa ditambahi satuan だい(dai) sebagai akhiran, Misal : 1 buah いちだい (ichidai),dst . Bisa digunakan untuk menghitung jumlah barang elektronik yang besar, atau barang besar pada umumnya, seperti televisi, kulkas, rumah, mobil dan sebagainya.


Cara Menghitung Orang

       Untuk mengucapkan seorang dan seterusnya menggunakan angka biasa ditambahi satuan にん(nin), misal: 3 orang さんにん (sannin) 7 orang しちにん (shichinin)


Tata Bahasa
       Tata kalimat dalam Bahasa Jepang memakai aturan subyek-obyek. Subyek, obyek dan relasi gramatika lainnya biasa ditandai dengan partikel, yang menyisip di kalimat dan disebut posisi akhir (postposition). Struktur dasar kalimat memakai cabang topik. Contohnya adalah, Kochira-wa Tanaka-san desu (こちらは田中さんです). Kochira ("ini") merupakan topik dari kalimat ini. Kata kerjanya ialah "desu" yang berarti "it is" dalam bahasa Inggris. Dan yang terakhir, Tanaka-san desu merupakan cabang atau komentar dari topik ini.

Infleksi dan Konjugasi
      Dalam bahasa Jepang, kata benda tidak memiliki bentuk numeral, jenis kelamin, atau aspek lainnya. Contohnya pada kata benda hon (本) yang mungkin berarti sebuah atau beberapa buku. Juga pada kata hito (人) yang mungkin berarti orang atau sekumpulan orang. Kata untuk menyebut orang biasanya dalam bentuk tunggal, contohnya Harada-san. Kalau kata panggil jamak, biasanya disebut -tachi.
Pertanyaan mempunyai bentuk yang sama dengan kalimat afirmatif. Intonasi akan meninggi setiap akhir dari kalimat pertanyaan. Dalam situasi resmi, biasanya kalimat pertanyaan disertai partikel -ka. Contohnya, kalimat ii desu (いいです。) yang berarti "Baiklah" menjadi bentuk ii desu ka (いいですか?) yang berarti "Boleh kan?". Biasanya pada situasi tidak resmi, partikel -no (の) untuk menunjukkan penekanan, contohnya pada kalimat Doshite konai-no? yang berarti "Kenapa (kamu) tidak datang?".
Kalimat negatif dibentuk dengan mengubah bentuk kata kerja. Contohnya pada kalimat Pan o taberu (パンを食べる。) yang artinya "Saya akan makan roti) menjadi Pan-o tabenai (パンを食べない。) yang artinya "Saya tidak akan makan roti".

Andjektika
Ada tiga bentuk kata sifat dalam bahasa Jepang:
  1. 形容詞 (keiyoshi) yaitu penambahan partikel -i, yang memiliki akhiran konjugasi い (i). Contohnya: 暑い日 (atsui hi) yang berarti "hari yang panas"
  2. 形容動詞 (keiyodoshi) yaitu penambahan partikel -na. Contoh: 変なひと (henna hito) yang berarti "orang aneh"
  3. 連体詞 (rentaishi) yaitu kata sifat sebenarnya. Contoh: あの山 (ano yama)
Partikel
Bahasa Jepang juga memiliki beberapa partikel yaitu:
  • ga untuk bentuk nominatif
  • ni untuk bentuk dativ.
  • no untuk bentuk genital
  • o untuk bentuk akusatif
Kesopanan
      Biasanya untuk menghormati orang yang lebih tinggi, seperti kepada menteri atau direktur, dipakai bahasa Jepang sopan yang disebut (丁寧語) teineigo. Untuk menyebut nama menteri, diakhiri dengan partikel -sama atau -sangi. Contoh: Katsumoto-sangi (勝本ー参議). Untuk berkenalan, kita harus menggunakan bentuk bahasa sopan. Tapi, kalau sudah akrab, kita boleh memakai bahasa umum.

Kosa Kata
      Bahasa Asli Jepang yaitu berasal dari bahasa asli pemukim Jepang zaman dahulu disebut yamato kotoba (大和言葉 ) yang berarti kosa kata Yamato. Kosakata Jepang sebagian besar berakar atau berasal dari Cina disebut kango (漢語) yang masuk pada abad ke-5 lewat Semenanjung Korea. Jepang banyak mengadopsi kosakata dari bahasa Inggris, kata-kata adopsi ini umumnya ditulis menggunakan huruf katakana. Contoh: マイカー (maikaa - sama dengan pelafalan "my car") yang berarti "mobil saya"

Belajar Bahasa Jepang
      Beberapa universitas internasional di dunia mengajarkan bahasa Jepang. Mulainya ketertarikan belajar bahasa Jepang sewaktu abad ke-18 Masehi, lalu melonjak dimana Jepang mulai memimpin ekonomi dunia pada tahun 1980. Bahasa Jepang semakin diminati karena mendominasi dunia kartun (anime dan manga) di seluruh penjuru dunia. Kebanyakan dari otaku (penggemar anime) bisa berbicara bahasa Jepang walaupun hanya dasarnya. Pemerintah Jepang sebagai pihak yang mengatur bahasa Jepang menyediakan tes profisiensi sejenis TOEFL yaitu JLPT (Japanese Language Proficiency Test).

Kekerabatan Bahasa Jepang
      Para pakar bahasa tidak mengetahui secara pasti kekerabatan bahasa Jepang dengan bahasa lain. Ada yang menghubungkannya dengan bahasa Altai, namun ada pula yang menghubungkannya dengan bahasa Austronesia.[2] Selain itu ada pula kemiripan secara tatabahasa dan dalam susunan kalimat serta secara fonetik dengan bahasa Korea meski secara kosakata tidaklah begitu mirip.


di salin dari Wikipedia (berbahasa Indonesia), dengan judul Bahasa Jepang

Selasa, 04 Oktober 2011

Hubungan Antara Persepsi Remaja dengan Perilaku Seksual

    Masa remaja adalah masa yang labil, mudah mengalami kebimbangan di dalam dirinya, bahkan masih belum terlalu bisa memilah-milah antara yang baik dan yng buruk. Adapun yang dimaksud dengan remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, yang biasanya berusia 12 sampai 24 tahun. Untuk golongan remaja muda perempuan/gadis, dari usia 13 sampai 17 tahun. Sedangkan untuk laki-laki dari usia 14 sampai 17 tahun.
    Perilaku mereka rata-rata sudah mendekati perilaku orang dewasa, walaupun dari sudut perkembangan mental belum dapat dikatakan dewasa. Remaja dapat dikatakan adalah masa transisi. Karena mereka akan memasuki masa Dewasa. Pada masa transisi ini rasa ingin tahu mereka menjadi sangat besar. Mereka ingin tahu apa yang biasanya dilakukan oleh orang dewasa, termasuk sesuatu hal seperti seksual.
    Rasa ingin tahu mereka tentang seksualitas menjadi masalah saat mereka mulai mempelajari tentang seksualitas dengan cara mereka sendiri, atau tanpa bimbingan dari orang tua. Karena pengetahuan mereka masih sangat minim mengenai seksualitas, mereka tidak mengetahui mengenai batasan-batasan mana yang boleh, dan mana yang tidak.
    Ketidak pedulian orang tua terhadap perkembangan anak nya, dan juga dikarenakan membahas sesuatu yang berbau seksualitas adalah tabu, menyebabkan para remaja mencari tahu sendiri apa itu “seks”. Dan inilah yang menjadi masalah. Jika mereka mendapatkan pengetahuan yang salah mengenai seksualitas, dan tidak mengetahui di mana batasan-batasannya, mereka akan mempraktikkan pengetahuan mereka kepada lawan jenisnya. Hal ini lah yang disebut dengan seks bebas, atau seks diluar nikah.
     Pengetahuan para remaja tentang seksualitas yang setengah-setengah, dan bahkan mencari informasi dengan mempraktekkannya kepeda lawan jenis, lambat laun akan menyebabkan remaja tersebut menganggap prilaku seks terhadap lawan jenis adalah hal yang biasa, dan terus melakukannya tanpa menyadari resiko yang akan mereka dapatkan.
    Pengetahuan seks yang setengah-setangah tidak hanya mendorong remaja untuk mencoba-coba, tetapi juga dapat menimbulkan salah persepsi. Kesalahan persepsi ini bukan hanya berakibat pada pola pikirnya namun juga perlakuan mereka terhadap lawan jenis akan membuat mereka melupakan batasan-batasan yang masih bisa mereka dilakukan dan yang tidak buleh dilakukan.

Persepsi
     Persepsi adalah suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerimanya, yaitu alat indera. Stimulus yang mengenai individu itu kemudian diorganisasikan, diinterpretasikan sehingga individu tersebut menyadari tentang apa yang indera nya terima itu. Proses inilah yang dinamakan dengan persepsi. Jadi Stimulus yang diterima oleh alat indera. Kemudain melalui proses persepsi sesuatu yang berarti setelah diorganisasikan dan diinterpretasikan.
     Menurut Freud dan Sobur, persepsi itu timbul karena adanya dua faktor, yaitu Internal dan Eksternal. Di dalam diri seseorang terdapat tiga sistem kepribadian, yang disebut id atau es, ego atau ich, dan superego atau uber ich. Faktor Internal tergantung pada pemahaman terhadap sesuatu yang berasal dari dorongan-dorongan dalam diri seseorang yang fundamental, yaitu id. Kemudian, ego menjembatani id dengan tuntutan dunia luar, yaitu superego. Superego berisi kata hati yang berhubungan dengan lingkungan sosial, meliputi nilai-nilai, tujuan, kepercayaan, dan tanggapan, sehingga merupakan kontrol terhadap dorongan-dorongan yang datang dari id, menggambarkan adanya faktor eksternal dalam persepsi tersebut. Pengetahuan itu sendiri sedikit banyak akan mempengaruhi pandangan seseorang atau individu dalam menginterpretasikan suatu objek stimulus tertentu yang akan menghasilkan suatu pemahaman.
     Menurut Stephen Robbins, bahwa ada beberapa faktor yang bekerja membentuk dan membiaskan persepsi, yaitu faktor pada pemersepsi, target atau objek, dan situasi. Faktor pada pemersepsi meliputi sikap, moral, kepentingan/minat, pengalaman masa lalu, dan harapan. Faktor pada objek meliputi hal-hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latarbelakang, dan kedekatan. Sedangkan faktor pada situasi yang unsur-unsur dalam situasi atau lingkungan terjadinya persepsi meliputi waktu, keadaan tempat, dan keadaan sosial.


Perilaku Seksual
     Pada dasarnya perilaku seseorang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang sudah ada secara ilmiah di dalam diri seseorang. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan sosial atau pergaulan seseorang tersebut. Jika seseorang terlalu sering mendapatkan eksposuritu, maka ia akan cepat dirangsang untuk melakukan tindakan-tindakan yang kongkrit tentang prilaku tersebut, atau dalam kasus ini adalah perilaku seksual.
     Adapun yang dimaksud dengan perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis, maupun dengan sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini bisa bermacam-macam. Mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu, dan bersenggama. Objek seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan atau diri sendiri.
     Remaja pada umumnya tidak dapat bebas mengekspresikan perilaku seksual mereka karena mereka memiliki batasan-batasan perilaku seksual. Seperti berhubungan seksual, pada tingkat kelembagaan, tidak mungkin dilakukan karena mereka belum melalui jalur lembaga perkawinan atau menikah. Apabila perilaku seksual tersebut dijumpai di kalangan remaja, maka perilaku tersebut adalah perilaku menyimpang dari aturan yang ada.


Hubungan Persepsi dengan Perilaku Seksual Remaja
     Anggapan dari sebagian orang tua yang menganggap bahwa masalah seks adalah sesuatu yang tabu sebaiknya harus dihilangkan. Karena seiring dengan berjalannya waktu, pengetahuan tentang seks dan pembicaraan mengenai masalah seksual dianggap sebagai hal yang penting dan perlu bagi perkembangan manusia. Hal ini dikarenakan saat ini hal-hal yang berbau pornografi sudah sangat mudah didapatkan oleh remaja.
     Sebagai mana yang dipaparkan oleh Elizabeth B. Hurlock, bahwa informasi yang nereka dapatkan dipenuhi melalui cara membahasnya bersama teman-teman, buku-buku tentang seks, atau mencobanya dengan cara bercumbu atau berhubungan seksual. Hal tersebut terjadi karena masih ada anggapan bahwa membahas tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi adalah tabu. Pendidikan tentang seksualitas seharusnya disampaikan sendiri oleh orang tua maupun guru-guru di sekolah agar mereka tidak mencari tahu sendiri, yang justru lebih berbahaya karena informasi yang akan mereka dapatkan hanya setengah-setengah.
Pendidikan seks yang hanya setengah-setengah tidak hanya mendorong remaja untuk mencoba-coba, tetapi juga dapat menimbulkan salah persepsi. Misalnya, berciuman dan melakukan hubungan suami-istri dengan pasangan/pacar adalah hal yang wajar dan sudah biasa, bahkan jika mereka tidak melakukannya akan dicemoohkan oleh teman sepergaulannya. Dan yang lebih parah lagi, anggapan bahwa jika terjadi kehamilan karena “kecelakaan” dapat mereka tangani dengan menggugurkan kandungannya.