Jumat, 22 April 2011

Gedung Baru DPR Picu Krisis Kepercayaan Rakyat

DEPOK- Mantan menteri Peranan Perempuan Khofifah Indar Parawangsa menilai pembangunan gedung baru DPR RI memicu penurunan kepercayaan masyarakat pada lembaga legislatif.

Keberpihakan anggota dewan terhadap masyarakat seharusnya ditunjukkan dengan penyusunan anggaran yang memihak pada kebutuhan mendasar.

“Pembangunan gedung baru itu adalah bagian dari regulasi internal DPR RI. Pembangunan itu justru menimbulkan distrust (ketidakpercayaan) dari masyarakat,” ujarnya kepada wartawan di Depok, kemarin.

Menurutnya, keadaan TKI di luar negeri masih perlu membutuhkan perlindungan dan penanganan secara khusus. Belum lagi, anggaran untuk Koperasi dan UKM yang tidak optimal. Anggaran gedung baru DPR yang super fantastis, seharusnya bisa dialihkan untuk rakyat.

“Keberpihakan DPR itu harus ditunjukkan dengan penyusunan anggaran yang pro job dan lainnya. Jika dibandingkan dengan TKI yang belum jelas nasibnya di luar negeri. Apalagi anggaran untuk UKM saja, tidak sampai Rp1 trilyun,” tegasnya.

Anggota dewan, kata Khofifah, harus menunjukkan kinerja, keseriusan dan komitmen. Jangan sampai, lanjutnya, mempertontonkan kursi kosong saat sidang.

“Tolong tunjukkan kinerja, keseriusan dan komitmennya. Apalagi, disaat berlangsungnya persidangan membuka video porno. Kinerjanya masih belepotan kayak begitu kok nuntut fasilitas yang lebih,” tukas perempuan yang juga mantan anggota DPR RI ini.

Ia menambahkan, kegiatan seperti studi banding yang dilakukan anggota dewan juga wajib dikritisi masyarakat.

“Tidak semua studi banding keluar negeri itu tidak diterima. Ada bagian tertentu yang harus dilakukan. Kalau seperti ini, saling menjagalah. Di saat penurunan kepercayaan terjadi pada masayarakat tunjukkanlah keseriusan dan kinerja yang baik,” tandasnya.

 Informasi terkini, Download Logo, Tips Seputar Sex