TEMPO Interaktif - Awal Maret lalu, Seorang ilmuwan Nasa atau Badan Antariksa Amerika Serikat mengklaim menemukan alien dalam meteorit. Alien yang dimaksud itu bukanlah mahluk serupa manusia aneh dalam film Hollywood, melainkan fosil bakteri yang terkandung dalam benda luar angkasa.
Tapi penemuan ilmuwan bernama Richard B Hoover ini dibantah berbagai pihak khususnya pejabat Nasa. “Kami tidak mendukung klaim itu,” Paulus Hertz, kepala direktorat misi Nasa beberapa waktu lalu.
Bukti keberadaan mahluk selain manusia memang mengundang syahwat penasaran. Bahkan FBI dan Pemerintah Inggris merilis berbagai bukti alien pernah mendarat di planet Bumi. Contohnya, ‘Guy Hotel’ bukti tiga alien dan piring terbang yang ditemukan di New Meksiko pada 1950.
Nah, kini para ilmuwan mengembangkan cara jitu menyelidiki alien. “Kami sedang selidiki material dalam asteroid,”kata Duncan Forgan dari University of Edinburgh dalam Daily Mail pekan ini. Duncan bekerja sama dengan Martin Elvis dari Harvard Smithsonian Center For Astrophysics di Massachusets.
Mereka menyatakan untuk membuktikan keberadaan alien bisa diselidiki ada atau tidaknya jejak penambangan material di sabuk asteroid. Alien diperkirakan menambang material, seperti emas, platinum, besi, dan silikon yang terdapat dalam jumlah melimpah di asteroid.
Sabuk steroid banyak terdapat di antara planet Mars dan Jupiter. Adapun asteroid diluar Bima Sakti, terdapat di wilayah galaksi bernama Epsilon Eridani System. Di kedua sabuk asteroid itulah penambangan material alien kemungkinan dilakukan. Pencarian alien pun tak pernah berhenti.