TIDUR merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Dan tidur yang lelap sangat diperlukan, terutama untuk si kecil. Tidur bukan hanya untuk menghilangkan rasa lelah setelah seharian beraktivitas.
Tetapi, Tidur merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kecerdasan anak dan kualitas tumbuh kembang anak.
Karena pada saat terlelap itulah saat terbaik untuk otak berkembang secara optimal. Rendahnya kualitas tidur akan berdampak buruk terhadap tumbuh kembang otak anak, khususnya kemampuan berpikir.
Untuk si kecil yang mulai memasuki usia sekolah, tidur yang tidak berkualitas dapat menyebabkan lambannya daya konsentrasi, kurang waspada, sensitif, atau ceroboh. Oleh sebab itu, anak yang cukup tidur, memiliki kemampuan bahasa, membaca dan matematika yang lebih baik di sekolah. mereka juga cenderung lebih cerdas dibandingkan dengan anak yang kurang tidur/tidur tidak terartur.
Manfaat Tidur
Menurut Journal of The American Medical Association (2002), tidur cukup dan berkualitas akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Pola tidur anak yang tidak teratur mengakibatkan menurunnya kadar sel darah putih yang membuat daya tahan tubuh melemah. Ini menyebabkan si kecil menjadi lebih rewel. Pertumbuhan tinggi badannya juga dapat terganggu bila tidurnya tidak teratur.
Saat tidur terlelap, proses regenerasi sel organ tubuh terjadi dan Growth Hormone yang bermanfaat untuk pertumbuhan juga dikeluarkan.
Tidur juga mengatur keseimbangan kemampuan tubuh, karena pada saat tidurlah sel-sel saraf diperbaiki, sehingga terjadi perbaikan kemampuan tubuh, mulai dari faktor kognitif - meningkatkan daya ingat - hingga psikologis.
Kebutuhan Tidur Anak
Kebutuhan tidur bayi berkisar 15jam, sedangkan anak-anak (balita hingga sebelum remaja) memerlukan berkisar 10 - 12 jam per hari. Orang dewasa butuh tidur 7,5 - 8,5 jam perhari.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh seorang doker di Universitas Minnesota, USA, terhadap jam sekolah anak, membuktikan adanya peningkatan kesadaran dan menurunnya tingkat depresi pada anak sekolah.
Kurang tidur pada anak-anak usia sekolah menyebabkan mereka lebih mudah tertidur di dalam kelas. Anak-anak usia sekolah memang tak seperti orang dewasa yang masih mampu bekerja keesokan harinya, meski semalam kurang tidur. Kemampuan anak mengontrol kesadarannya sangat dipengaruhi kondisi tubuhnya.
Sekilas Tentang Siklus Tidur
Pada tidur normal anak akan mengalami siklus tidur antara fase “rapid eye movement” (REM) dan “non-rapid eye movement” (NREM). Setiap siklus REM/NREM akan berlangsung berkisar 50 – 60 menit pada bayi dan akan meningkat hingga 90 menit pada usia sekolah. Dalam 8 jam tidur, kita akan mengalami 5 - 8 siklus REM/NREM.
Tidur REM ditandai dengan adanya pergerakan bola mata yang cepat, tidak terdapat pergerakan motorik, napas dan nadi tidak teratur, kadang-kadang mengerang atau merintih, juga bermimpi. Fase ini merupakan stadium tidur yang paling dangkal sehingga banyak bayi dan anak terbangun selama fase REM.
Sedangkan NREM merupakan stadium tidur yang lebih dalam dan terbagi menjadi 4 stadium yaitu stadium satu sampai empat (yang terdalam). Pada fase inilah biasanya seorang anak akan tidur pulas.
7 Trik Agar si Kecil Terlelap
Karena pada saat terlelap itulah saat terbaik untuk otak berkembang secara optimal. Rendahnya kualitas tidur akan berdampak buruk terhadap tumbuh kembang otak anak, khususnya kemampuan berpikir.
Untuk si kecil yang mulai memasuki usia sekolah, tidur yang tidak berkualitas dapat menyebabkan lambannya daya konsentrasi, kurang waspada, sensitif, atau ceroboh. Oleh sebab itu, anak yang cukup tidur, memiliki kemampuan bahasa, membaca dan matematika yang lebih baik di sekolah. mereka juga cenderung lebih cerdas dibandingkan dengan anak yang kurang tidur/tidur tidak terartur.
Manfaat Tidur
Menurut Journal of The American Medical Association (2002), tidur cukup dan berkualitas akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Pola tidur anak yang tidak teratur mengakibatkan menurunnya kadar sel darah putih yang membuat daya tahan tubuh melemah. Ini menyebabkan si kecil menjadi lebih rewel. Pertumbuhan tinggi badannya juga dapat terganggu bila tidurnya tidak teratur.
Saat tidur terlelap, proses regenerasi sel organ tubuh terjadi dan Growth Hormone yang bermanfaat untuk pertumbuhan juga dikeluarkan.
Tidur juga mengatur keseimbangan kemampuan tubuh, karena pada saat tidurlah sel-sel saraf diperbaiki, sehingga terjadi perbaikan kemampuan tubuh, mulai dari faktor kognitif - meningkatkan daya ingat - hingga psikologis.
Kebutuhan Tidur Anak
Kebutuhan tidur bayi berkisar 15jam, sedangkan anak-anak (balita hingga sebelum remaja) memerlukan berkisar 10 - 12 jam per hari. Orang dewasa butuh tidur 7,5 - 8,5 jam perhari.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh seorang doker di Universitas Minnesota, USA, terhadap jam sekolah anak, membuktikan adanya peningkatan kesadaran dan menurunnya tingkat depresi pada anak sekolah.
Kurang tidur pada anak-anak usia sekolah menyebabkan mereka lebih mudah tertidur di dalam kelas. Anak-anak usia sekolah memang tak seperti orang dewasa yang masih mampu bekerja keesokan harinya, meski semalam kurang tidur. Kemampuan anak mengontrol kesadarannya sangat dipengaruhi kondisi tubuhnya.
Sekilas Tentang Siklus Tidur
Pada tidur normal anak akan mengalami siklus tidur antara fase “rapid eye movement” (REM) dan “non-rapid eye movement” (NREM). Setiap siklus REM/NREM akan berlangsung berkisar 50 – 60 menit pada bayi dan akan meningkat hingga 90 menit pada usia sekolah. Dalam 8 jam tidur, kita akan mengalami 5 - 8 siklus REM/NREM.
Tidur REM ditandai dengan adanya pergerakan bola mata yang cepat, tidak terdapat pergerakan motorik, napas dan nadi tidak teratur, kadang-kadang mengerang atau merintih, juga bermimpi. Fase ini merupakan stadium tidur yang paling dangkal sehingga banyak bayi dan anak terbangun selama fase REM.
Sedangkan NREM merupakan stadium tidur yang lebih dalam dan terbagi menjadi 4 stadium yaitu stadium satu sampai empat (yang terdalam). Pada fase inilah biasanya seorang anak akan tidur pulas.
7 Trik Agar si Kecil Terlelap
- Berilah makan 2-3 jam sebelum tidur agar si kecil tidak lapar
- Latih si kecil untuk mengerti bahwa malam adalah waktunya untuk tidur, dan pagi adalah waktunya untuk bangun
- Ajarkan anak mengetahui bahwa tempat tidur adalah tempatnya untuk tidur, dan bawa anak ke tempat tidur jika dia sudah mengantuk. Misalnya ketika dia mulai mengucek-ucek mata atau menarik-narik telinganya. Pastikan matras yang digunakan itu mempunyai kualitas yang baik untuk menopang tulang dan berat badan anak.
- Sebaiknya gunakan lampu yang redup untuk tidur dan suhu kamar dibuat senyaman mungkin. Begitu pula dengan ‘teman’ tidurnya, seperti bantal-guling hendaknya terbuat dari bahan yang aman dan nyaman.
- Sebelum tidur, ada baiknya Moms membersihkan tubuhnya agar si kecil merasa rileks.
- Melakukan aktivitas tenang, seperti mendengarkan musik lembut atau mendongeng/bercerita
- Jika si kecil terbangun pada malam hari, segera dekati, cari penyebabnya, lalu tidurkan kembali. (Sumber: Mom & Kiddie)